Suasana riuh meliputi ruang serba guna Ma’had Kafila pada hari Rabu (25/4). Para siswa yang dibagi dalam delapan kelompok berlomba mengolah berbagai bahan menjadi sebuah makanan yang unik. Delapan kelompok menyuguhkan delapan jenis makanan yang beraneka ragam pula yang dibuat sejak pukul 08.00 pagi hingga 11.00. Meskipun semua peserta adalah santri putra, makanan yang dihasilkan memiliki cita rasa yang sangat memanjakan lidah juri, bahkan dewan juri mengatakan bahwa ada tiga makanan yang sudah layak untuk diproduksi komersial.Diakui memang bahwa beberapa hari sebelumnya beberapa kelompok melakukan eksperimen dahulu sebelum mengikuti perlombaan ini.


Sebelumnya, pada hari Senin (23/4) para siswa melakukan observasi di lingkungan pesantren Kafila dalam rangka mengidentifikasi masalah-masalah yang ada di ma’had. Para siswa juga diberikan tugas untuk menyusun solusi dari masalah-masalah yang mereka temukan.


Pada hari Selasa (24/4) kegiatan studi observasi dilaksanakan di luar lingkungan pesantren yang meliputi 3 titik  yang seluruhnya melingkupi perkampungan di sekitar pasar Induk Kramat Jati. Siswa melakukan studi observasi untuk mengumpulkan data masjid atau mushola, survey pedagang dan survey penduduk yang meliputi aspek social kemasyarakatan, kegiatan ekonomi, budaya dan agama.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama 3 (tiga) hari tersebut merupakan kegiatan rutin tahunan ketika siswa kelas 3 menjalani proses Ujian Nasional yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan siswa dalam bidang tata boga serta mengasah keterampilan pengumpulan data, keberanian, kerja sama melalui program studi ekskursi, demikian penjelasan dari Ust. Arifudin Z, Wadir. Bid, Pendidikan dan Pengajaran.


Seluruh rangkaian kegiatan ditutup pada hari Kamis (26/4) dalam upacara penutupan yang diisi dengan presentasi hasil studi observasi dan pembagian hadiah yang dipimpin oleh Ust. Taufiq Ariyanto selaku ketua panitia kegiatan dan Ust Taufiqurrahman di ruang aula.


Foto-foto : klik di sini