Indeks Berita

Budaya yang Terlupa, Catatan dari Rumah Sejarah

Budaya yang Terlupa, Catatan dari Rumah Sejarah
Arifudin Zul Zadani
2010-12-27 00:00:00

Share



HARI ini, begitu maraknya teknologi di kalangan remaja dan pelajar. Tapi ternyata, tidak semua teknologi membuahkan kepositifan bagi kalangan remaja maupun pelajar itu sendiri. Memang di balik perkembangan teknologi itu sendiri manfaatnya begitu banyak. Bahkan kalau dipikir, perkembangan teknologi itu sangat dibuthkan oleh manusia.


Indonesia adalah negara yang bisa dikatakan sangatlah kaya. Dari kekayaan alam, kebudayaan, hingga keilmuwan yang begitu tinggi dimilki oleh bangsa ini. Tapi siapa sangka, hari ini lebih banyak pengunjung mall dibanding pengunjung museum. Siapa sangka lebih banyak pengunjung taman rekreasi yang sifatnya hanya untuk kesenangan dibanding pengunjung perpustakaan baik lokal maupun nasional.


Beberapa waktu lalu penulis dan beberapa orang teman berkunjung ke Museum Nasional yang berada di Jakarta Pusat. Memang terbukti, pada hari itu hanya ada sekitar 10-15 pengunjung. Itupun mayoritasnya justru turis. Kami sempat kagum ketika beberapa barang terlihat tidak pada tempatnya dan tergantikan oleh tulisan, “Barang ini sedang dipamerkan di negara ini…”


Tapi yang membuat penulis dan kawan-kawan tetap terheran-heran adalah, kenapa orang lain lebih menikmati budaya kita dibanding kita sendiri yang seharusnya lebih berhak? Masih pantaskah kita memprotes kelompok yang mengklaim budaya kita sebagai budaya mereka sedangkan kita sendiri tidak mempunyai perhatian yang lebih terhadap budaya kita?


Seharusnya pemerintah dan masyarakat selalu bersinergi untuk melindungi Indonesia yang kaya akan budaya ini. Program-program yang mendukung hal itu semua memang tak salah kalau harus sering diadakan. Bukankah Indonesia butuh orang-orang yang cinta akan budayanya sendiri? Bukankah Indonesia butuh orang-orang yang bangga akan budaya sendiri? Bukankah Indonesia butuh orang-orang yang merasa hebat dengan budaya sendiri? Kalau bukan kita, siapa lagi?


 


Diadaptasi dari tulisan : 
Reno Abdurrahman, siswa kelas IV  (X Aliyah) sebagaimana dimuat dalam MajalahDinding.com
http://majalahdinding.com/2010/12/budaya-yang-terlupa/ 


 


Jl. Raya Bogor Km.22 No.22 Rambutan Ciracas Jakarta Timur 13830

info@kafila.sch.id

628115808448

Follow Us
© 2025 Kafila International Islamic School. All rights reserved.
Selamat datang di Kafila International Islamic School, Apa yang dapat kami bantu?

No result

Kafila TV on Youtube