Indeks Berita

Aulia Rahman, Peserta Termuda yang Menjadi Favorit dalam Musabaqah Hifdzil Qur’an

Aulia Rahman, Peserta Termuda yang Menjadi Favorit dalam Musabaqah Hifdzil Qur’an
Arifudin Zul Zadani
2011-06-29 00:00:00

Share


“Assalamu’alaikum, excuse me, do you mind if I ask his time for interview?” demikian permintaan seorang wartawan dari Malaysia yang meliput jalannya “The Annual Prince Sultha Musabaqa of the Memorization of Qur’an and Sunnah for ASEAN-Pasific Countries” kepada Ust Arifudin Dzulzadani yang mendampingi Aulia Rahman dalam lomba ini. Wartawan itu cukup kagum dengan penampilan Aulia Rahman dalam lomba hafalan Qur’an kategori 15 juz, sehingga sesaat setelah Aulia Rahman turun dari panggung dia langsung ingin wawancara dengan Aulia yang menjadi Juara 1 Musabaqah Hifdzil Qur'an Tingkat Nasional beberapa waktu lalu.


 


Bahkan sebelum Aulia tampil untuk menjawab pertanyaan dari hakim, beberapa permintaan wawancara sudah berdatangan, di antaranya dari sebuah stasiun televisi nasional, majalah Hidayatullah, Republika, sebuah radio Saudi, Televisi Ahlul Qur’an dan sebagainya. Sebagian permintaan dilayani oleh Aulia sebagian lain ditunda hingga Aulia maju mengikuti perlombaan.


 


Yang cukup menarik adalah saat Aulia duduk di kursi lomba dan siap menjawab tiga pertanyaan dari dewan juri, secara spontan banyak kamera merekam lantunan ayat yang dibacakan Aulia. Sehingga setelah itu, ruangan lomba menjadi agak ‘berisik’ dengan rekaman murotal Aulia Rahman. 


Aulia Rahman merupakan peserta termuda dalam even musabaqah ini, baru duduk di kelas 2 MTs, sementara peserta lain rata-rata adalah mahasiswa, imam masjid atau bahkan guru tahfidz di sebah pesantren karena dalam lomba ini umur yang dipersyaratkan adalah antara 14 sampai 30 tahun. Dengan postur tubuh yang masih kecil sampai-sampai seragam lomba yang disediakan panitia terlihat kedodoran dan suara yang tinggi menjadikan Aulia Rahman banyak menarik perhatian, baik dari peserta lain, pengantar atau tamu undangan.


 


Musabaqah ini adalah yang pertama kali diikuti oleh Ma’had Kafila dengan mengirimkan Aulia Rahman dalam kategori 15 juz sehingga menjadi sebuah pengalaman yang sangat berharga meskipun belum meraih gelar juara, namun penampilan Aulia yang tenang, kalem dan tidak grogi cukup membuat kagum banyak hadirin. Ust Arifudin yang selalu memantau jalannya kompetisi mengungkapkan bahwa persaingan peserta untuk kategori 15 juz sangat ketat, tidak seperti kategori 30 juz dan 20 juz yang sudah dapat diprediksi peserta yang masuk 3 besar. 


 


Berikut ini peserta yang dinobatkan sebagai juara :


 


Kategori 30 juz: Moh. Salim Ghazali (Indonesia; juara 1), Khoirul Anwar (Indonesia; juara 2), Abdulkhaev Mukhtadi (Tajikistan; juara 3).





Kategori 20 juz: Agus Nur Qowim (Indonesia; juara 1), Hamid Azimi (Selandia Baru; juara 2), Islomzoda Miftohidin (Tajikistan; juara 3).





Kategori 15 juz: Zakaria Dahbi (Australia; juara 1), Muhammad Syazwi bin Murni (Brunei Darussalam; juara 2), Muhammad Najib bin Haji Ali Akbar (Brunei Darussalam; juara 3).





Kategori 10 juz: Abdoallah Dahbi (Australia; juara 1), Deden Bahroini (Indonesia; juara 2), Talhah Nadat (Selandia Baru; juara 3).





Cabang Hadits: Muhammad Zuhdi (Indonesia; juara 1), Arya Widaya Darma (Indonesia; juara 2), Ahmad Jumari (Indonesia; juara 3).




Jl. Raya Bogor Km.22 No.22 Rambutan Ciracas Jakarta Timur 13830

info@kafila.sch.id

628115808448

Follow Us
© 2025 Kafila International Islamic School. All rights reserved.
Selamat datang di Kafila International Islamic School, Apa yang dapat kami bantu?

No result

Kafila TV on Youtube