Muhammad Gozy Basayev, alumni Pesantren Kafila angkatan 6 asal Makassar ini memang sudah berprestasi sejak dini. Gozy mulai menghafal Al Quran sejak umur 6 tahun dan berhasil menghafal 30 juz di luar kepala pada umur 8 tahun.

Di Pesantren Kafila, Gozy Basayev terkenal dengan kecerdasan dan nilai-nilai di berbagai bidang ( tahfidz, bahasa asing, pelajaran diniyah dan pelajaran umum) yang selalu tinggi. Gozy juga merupakan santri yang suka berbagi pada teman sejawat dan kakak adik kelasnya di Pesantren.

Karena kecemerlangannya di hampir semua bidang, Gozy seringkali mewakili Kafila dan berhasil memenangkan berbagai lomba di bidang sains, matematika, bahasa arab dan tentu saja tahfidz. Bahkan Gozy sempet mewakili Indonesia di perhelatan MHQ 15 Juz Prince Sultan tingkat ASIA PASIFIK.

Gozy juga sempat terpilih menjadi ketua OPKIIS (Organisasi Pelajar Kafila International Islamic School). Sebuah pemilihan yang dilakukan secara selektif dan ketat melalui dewan syuroh asatidzah dan santri.

Lulus dari Pesantren, Gozy sebenarnya sudah diterima di ITB (Institut Teknologi Bandung). Namun, setahun berlalu, akhirnya Gozy berhasil mendapat beasiswa dari pemerintah Turki untuk berkuliah di jurusan teknik mesin di Boğaziçi University, salah satu universitas prestigious di Turki.

Setelah lulus, Gozy diterima S2 di sebuah universitas prestigious di Swedia.